Halo gengs, balik lagi sama Ais.
Apik Kabare? Podo wae. Minggu, 24
Desember ini, aku berkesempatan berkunjung ke Surabaya. Tempatnya Bu Risma
bertugas nih. Ini merupakan kali pertama aku berkunjung ke Surabaya. Bayangan
tentang kota Surabaya ternyata jauh berbeda dengan apa yang aku bayangkan
selama ini. Konon katanya, Surabaya itu kota industri dimana identik dengan
pabrik. Namun rupanya selama datang hingga pergi lagi disana, aku tidak nemu
pabrik satupun.
Kalo ditanya apa pendapatku
tentang kota Surabaya..
Hmmm...
Surabaya itu kotanya macet dan
panas. Namun dibalik semua itu, kalian bakal disuguhi pemandangan hijau-hijau
dari tanaman yang tersebar di kota. Konon sih denger denger dari mas gocar,
kalo hal ini merupakan program dari Bu Risma selaku walikota Surabaya. Beliau
dulunya kerja di dinas pertamanan. Wajar pengen Surabaya menjadi kota yang
adem. Pengalaman kemarin nunggu gocar dua kali total waktunya hampir satu jam
lebih. Hal ini karena aku menunggu di pusat kemacetan kota Surabaya. Anehnya
nih, kemacetan terjadi bukan di pusat kota melainkan di pinggiran kota.
Entahlah kenapa bisa begini.
Oke. Jadi kemarin aku di Surabaya
menghabiskan tiga malam empat hari. Menginap di hotel POP! Yang berada di Jalan
Diponegoro. Dengan budget 302 ribu permalam (karena kena diskon), kurasa ini
pilihan yang pas buat backpacker-backpacker yang pas-pasan, dan juga orang yang
hanya “numpang tidur”. Selain itu, POP! Ini juga terletak di jalan yang cukup
strategis, berdeketan dengan kebun binatang Surabaya (yang tadi pagi aku sempet
kunjungi, dan ternyata ramaiii banget! Tau ngga? Kebun binatang Surabaya buka
pukul 07.30 pagi di hari Minggu, namun antriannya udah mengular). Kalo
diperkirakan jarak antara KBS ke hotel POP! Itu kurang lebih 10 menit kalo
jalan kaki. Kalo naik motor atau mobil? Kira kira 15 – 25 menit karena harus
muter dulu dan mencari parkiran.
Selain dari KBS yang bisa
dikunjungi dari hotel POP! Ini, kamu juga bisa mengunjungi tugu (/atau patung
sih? Wkwk) yang iconic banget lah pokoknya! Ituloh patung Hiu dan Buaya saling
gigit. Konon itu asal muasal nama Surabaya. Dan ya, patung tersebut berdeketan
dengan KBS. Disana juga banyak jasa pemotretan dan langsung jadi fotonya,
budgetnya murah, hanya 10 ribu rupiah saja per tadi pagi (ga tau kalo besok
naik kwkw).
Jadi... Kalo mau dibilang hotel
POP! Letaknya strategis ya memang strategis sih. Ada beberapa kelebihan yang
dimiliki hotel POP! Dibandingkan hotel lain yang pernah aku kunjungi.
Tidak perlu ke lobi dulu
Kelebihan hotel POP! Diponegoro
di Surabaya ini adalah kamu tidak perlu ke lobi dulu untuk masuk kamar. Hahaha.
Jadi, lobi hotel terletak di lantai G. Sedangkan untuk akses ke hotelnya hanya
bisa menggunakan lift. Terdapat dua lift, dimana kamu bisa kok langsung menuju
lantai yang kamu inginkan. Jadi kalo pengen “ehm” bawa temen, aman lah ya.
Makanan yang cukup “Indonesia”
Untuk ukuran hotel yang tidak
memiliki bintang, hotel POP! Kurasa sudah memuaskan lidahku setiap kali ingin
sarapan pagi. Kenapa begitu? Di hari Jum’at waktu aku sarapan pertama kali,
lidahku dimanjakan dengan nasi goreng dengan lauk ayam. Di Hari Sabtu, nasi
goreng dengan soto, dan di Hari Minggu nasi goreng dengan sop sayur. Ya, ada
dua pilihan nasi memang, dan aku sendiri cenderung mengambil nasi goreng
ketimbang nasi putih kwkw. Walaupun tidak ada susu yang disuguhkan, air yang
dicampurkan dengan buah (apasih namanya lupa aku) setiap pagi menemaniku. Tidak
lupa dengan buah-buahan segar yang memang cukup nyegerin tenggorokan. Untuk
rate makanannya 3,5 dari 5 deh.
Adanya indomaret di hotel POP!
Mungkin aku yang udik atau
gimana, tapi ini baru pertama kali aku temukan hotel dengan indomaret
didalamnya. IYA DIDALEM! Bukan diluar loh ya. Jadi Indomaret ini terletak di
bagian tempat sarapan pagi. Bukanya 24 jam. Jadi kamu ga usah repot-repot nyari
minimarket dan sejenisnya kalo lagi butuh sesuatu. Tinggal turun, beli, naik
lagi deh!
Selain itu, yang aku suka lainnya
adalah soal wifi. Wifinya ga lemot-lemot banget, buktinya aku buat main ML
tetep bisa kok.
Pemandangan yang Ciamik
Kebetulan banget aku dapet di kamar lantai 9. Dimana ini adalah lantai paling atas hotel POP! Ini. Jadi jangan kaget dengan pemandangannya. Kamu bisa melihat sebagian kota Surabaya di kala senja ataupun dikala sunrise. Asiq? Tentu boz!
Dan selain dari kelebihan yang dimiliki, ada juga kekurangan, yang
menurutku sih lumayan fatal.
Pertama nih, dari segi pelayanan.
Hotel ini (mungkin) karena penghematan atau lain hal tidak menempatkan telpon
di kamar. Yang menginap disuruh untuk menghubungi via WA/atau Line.
Perkembangan zaman? Mungkin tidak. Menurutku telpon adalah hal yang wajib ada
di hotel. Hal ini untuk akses cepat ke resepsionis, ataupun ketika ada suatu
hal yang berhubungan dengan hotel. Waktu itu aku melihat telpon sih... Tapi di
dinding di luar kamar dekat lift. Dan hanya ada satu di setiap lantainya.
Ngomong-ngomong dari segi fasilitas, ketika aku masuk ke dalam kamar, aku
disuguhkan kamar yang minimalis.
Di awal takjub, namun ketika ditelusuri lebih jauh, ternyata kamarnya banyak kurangnya. Pertama tidak ada sendal hotel. Menurutku sendal hotel ini hukumnya wajib. Bayangin aja dah, aku yang ke Surabaya hanya memakai sepatu, dan mengharapkan adanya sendal hotel. Jadi kemana-mana aku memakai sepatu pentopel. Termasuk juga waktu sarapan. Ga enak banget kan, malu gitu diliatin L
Di awal takjub, namun ketika ditelusuri lebih jauh, ternyata kamarnya banyak kurangnya. Pertama tidak ada sendal hotel. Menurutku sendal hotel ini hukumnya wajib. Bayangin aja dah, aku yang ke Surabaya hanya memakai sepatu, dan mengharapkan adanya sendal hotel. Jadi kemana-mana aku memakai sepatu pentopel. Termasuk juga waktu sarapan. Ga enak banget kan, malu gitu diliatin L
Kedua, tidak ada pasta gigi dan
sikat gigi! Aku udah nyoba berbagai hotel. Mungkin ini pertama kalinya aku
ngedapatin bahwa hotel tidak menyediakan sikat gigi dan pastanya. Untungnya sih
aku bawa sendiri (itu aja dibekali oleh uwak sewaktu di Jakarta wkwkwk). Selain
itu, hanya ada sabun untuk mandi. Tidak ada sampo membuatku harus berlama lama
di bawah kucuran sower dalam rangka membersihkan rambut. Dan bukannya ngeluh atau gimana sih, tapi abis mengolesi sabun ke badan, badan akan terasa sangat lengket, seperti terkena air kaporit waktu berenang gitu, jadinya mau ga mau tambah lama deh di kamar mandi.
Yaa untuk ukuran hotel minimalis daerah strategis dengan harga yang terbilang cukup masuk akal hotel POP! di Jalan Diponegoro ini saya kasih nilai 3,6 deh dari 5.
See ya next trip!
Comments
Post a Comment